Hey,
De'NUR,
setengah jam lalu Kau ku kenal,
Halus sentuhanmu, nan Lembut menyapa,
buatku tak beranjak melirik gaya gerikmu
De'NUR,
Kau sebut Namamu,
terus terngiang di semua inderaku,
baru saat ini Hidupku serasa terisi
Mataku selalu ada Pelangi,
Jariku selalu menggenggam Harapan,
Hanya mencium wangi bunga Mawar,
Selalu terucap kata indah dari Bibir ini,
Jantungku tak berhenti berdetak ikuti setiap Senyumnya,
Jejak ini selalu meninggalkan Kenangan bersamanya
De'NUR,
Aku sangat mengagumimu,
Kau segalanya bagiku
Hey,
De'NUR..
De' NUR (tinggal kenangan)
LOVE
aku mungkin bukan lelaki terbaikmu
atau mungkin bukan kekasih impianmu
tetapi aku memujamu seolah kau diatas langit
tak dapat kuraih
namun membuatku ingin selalu memelukmu
aku mungkin bukan lelaki cintamu
atau pendamping hidupmu
tetapi bagiku kaulah ratu
yang selalu menguatkan hidupku
Tak mungkinkah aku memilikimU?
SANG KABUT CINTA
Genta suara tetap menjadi sejuta bayang
Terpantul…
Pekakkan alam bawah sadarku
Bertirai jarak berusung serambi masa
Butakan…
Langkah serdadu–serdadu kerajaan bhatinku
Hai…kabut cinta
Kulemparkan kuntum bunga cintaku padamu
Berserak…
Penuhi bejana didasar jurang
Hingga sang dewi cinta bersimpuh mendekat
Melabuhkan jemari galau meski sesaat
Hamburkan…
Putik pembawa serbuk – serbuk asmara
Kala badai bertiup membawa kicau burung
Berdayung alpa yang terukir indah
Hai…kabut cinta
Pekatkan jalan setapak hati kosongku
Butakan langkah pengembara bhatinku
Selimutilah…
Tubuh cintaku dengan dinginmu
Api rasa kini bakar lilin hidupku
Terangi fana yang bangkit dari kuburnya
Indah maya hadirkan lembah senyuman
Bersama panenan yang kudekap erat
Honda Teams return for 2010 MotoGP
Hari Ibu dari Taraka
Hari Ibu dari Taraka
Mama sayang,
ku doakan mama kebahagiaan dan keceriaan
Mudah-mudahan matahari selalu memberikan senyumnya, sebaik aku bisa
Setiap saat aku ingin berimu kegembiraan
Karena hari ibu itu adalah benar
setiap hari ada
sepanjang tahun, aku sayang padamu, mama
Itu yang ingin aku sampaikan
Du bist nicht der Donner,
im Gegenteil Du bist der Sommer.
Du bist immer so nett,
wie auf den Füßen und auf dem Bett.
Es ist schön Dich anzusehen,
als würde der Frühlingswind auf die Augen wehen.
Ich liebe Dich sehr, so nett Du bist
Ich weiß nicht ob ihr das wisst.
Du bist meine Mutter und wirst es immer bleiben,
sonst bin ich verloren und werde auf der Wiese weiden.
(Deine Tara) ditulis sendiri dan diciptakan sendiri
Mama, kau bukanlah petir,
sebaliknya kau adalah musim panas
kau selalu ramah
seperti di kaki dan di tempat tidur
selalu menyenangkan memandangimu
seolah angin musim semi menerpa mata
aku sayang sekali padamu, seramah engkau mama
aku tak tahu apa kalian tahu
Engkaulah ibuku dan akan terus menjadi ibuku
tanpamu, aku akan kehilangan dan hanya merumput
Aku Rindu Padamu Ibu
“sebuah sore yang mengingatkanmu pada semua hal tentang Ibu.. Desember 2006″
di sore itu..
sebuah nama yg tertinggal dalam hati seorang perempuan
hanya satu kata
namun itu yg membuatnya bertahan menjalani hidup
membuatnya semangat melalui smua hal yg menghantam jalan hidupnya
di sore itu..
satu baris kalimat terdengar lembut d telinga seorang perempuan
barisan kata-kata yg membutnya meneteskan air mata
di sore itu..
sebuah raga memeluk hangat dan erat seorang perempuan
raga yang tak penah bisa jauh darinya
raga yang setiap saat
menemaninya
menyayanginya
mencintainya dengan tulus
di sore itu…
mata tajam seorang perempuan menyaksiakan sebuah raga yang terus menjauh darinya
suatu hal yang menyadarkan dirinya
bahwa hidup tak slalu manis
ada saat-saat yang tak pernah bisa dibayangkan harus terjadi tiba-tiba
Satu kalimat yang terangkai dari mulut perempuan itu…”aku sayang padamu ibu…”
dan sore ini…
seorang perempuan menatap sebuah wajah yang terpasang di atas meja belajarnya dan berkata lirih.. “aku rindu padamu ibu…”
Selembar Puisi Untukmu Ibu
Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu…
Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu
Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu… kau berlian dihati kami
Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu
Ibu…
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami
Ibu…
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.